Kembalinya Tren Hipster: Inovasi Tory Burch di Koleksi Spring/Summer 2026
Sustainable Fashion

Kembalinya Tren Hipster: Inovasi Tory Burch di Koleksi Spring/Summer 2026

0 0
Read Time:3 Minute, 28 Second

Tory Burch menghidupkan kembali tren hipster melalui koleksi Spring/Summer 2026 yang memukau, dipamerkan di New York City pada 18 September 2025. Siapa yang membawa gaya ini? Desainer Tory Burch, yang memadukan narasi pribadi dengan estetika modern. Mengapa tren ini kembali populer? Untuk merayakan kompleksitas wanita melalui gaya romantis namun tegas. Bagaimana caranya? Burch menggabungkan tailoring rendah pinggul, motif floral naif, dan detail handmade. Dengan demikian, tren hipster menjadi sorotan utama runway, menawarkan inspirasi segar untuk fashion 2026.

Baca juga:

Inspirasi Personal di Balik Koleksi

Tory Burch merancang koleksi ini dengan sentuhan personal, mengambil inspirasi dari keragaman gaya wanita modern. Ia memadukan feminitas dengan kekuatan, presisi dengan ketidaksempurnaan. “Saya ingin mengeksplorasi kontras—tailoring rapi dengan floral naif, manik kecil dengan kulit distressed,” ujar Burch dalam wawancara pasca-show. Selain itu, ia menambahkan elemen keluarga, seperti blazer dengan piping yang terinspirasi dari ayahnya, Buddy. Dengan demikian, tren hipster dalam koleksi ini bukan sekadar mode, melainkan cerminan emosi dan identitas.

Tren Hipster dalam Potongan Modern

Tory Burch menghidupkan tren hipster melalui potongan rendah di pinggul, mengingatkan pada gaya santai era 2000-an. Ia menampilkan celana hip-slung dan rok kulit dengan proporsi dramatis di bagian bawah. Selain itu, Burch memadukan elemen sportswear seperti polo shirt, trench coat, dan kemeja bergaris dengan dress drop-waist bergaya 1920-an. Hasilnya? Siluet romantis yang tetap tegas. Menurut Vogue, revival tren hipster ini mencerminkan nostalgia yang disesuaikan dengan mobilitas modern. Oleh karena itu, koleksi ini relevan untuk wanita urban yang dinamis.

Material Inovatif dan Kerajinan Tangan

Burch memainkan material dengan cerdas untuk memperkuat tren hipster. Ia menggabungkan wol halus dengan kanvas berlapis lilin untuk kesan sporty. Selain itu, ia menggunakan lamé berkerut, viscose yang dihancurkan, dan sutra robek dengan efek distressed yang tetap presisi. Polo shirt transparan ia hiasi dengan manik-manik kecil, seolah dijahit ulang secara artistik. Kardigan berbordir tangan, dress mesh, lipatan sutra chiffon, dan smocking viscose menonjol sebagai karya handmade. Bahkan, monogram all-over terinspirasi dari bordir antik, mewakili tim desain Burch. Fakta menarik: 80% elemen koleksi ini Burch ciptakan secara manual, menegaskan dedikasi pada craftsmanship.

Aksesoris yang Memperkuat Gaya Hipster

Burch melengkapi tren hipster dengan aksesoris ikonik. Ia memperbarui tas Lee Radziwill dengan gagang logam dan hiasan manik yang lebih ringan. Selain itu, tas ember Romy dari kulit distressed, tote rajut, dan tas mesh rantai menambah vibe kasual. Untuk footwear, Burch menawarkan pump dan sandal rendah dengan sequin, mutiara, dan manik rococo pastel, terinspirasi gaya 1950-an. Sebaliknya, pump kulit distressed dan slingback dengan rantai logam memberikan sentuhan maskulin. Perhiasan seperti mutiara, bunga kaca, dan kerang pada jaket serta pin dekoratif melengkapi look. Kacamata wrap-around futuristik menambah kesan avant-garde. Dengan demikian, aksesoris ini memperkuat identitas hipster yang effortless.

Cara Mengadopsi Tren Hipster di Kehidupan Sehari-hari

Anda bisa mengadopsi tren hipster dengan mudah. Cobalah padukan celana hip-slung dengan polo shirt transparan untuk gaya kantor yang edgy. Alternatifnya, rok kulit distressed dengan dress drop-waist cocok untuk acara malam. Burch menekankan kontras—romansa versus ketegasan—untuk wanita modern yang berlapis. Di New York Fashion Week, 40 look utama menampilkan 60% elemen hipster melalui proporsi pinggul rendah. Dengan kata lain, tren ini bukan sekadar gaya, melainkan pernyataan identitas. “Koleksi ini merayakan wanita dengan cerita berlapis,” kata Burch.

Dampak Koleksi pada Dunia Fashion

Koleksi Spring/Summer 2026 ini memengaruhi tren global. Data Pinterest mencatat kenaikan 25% pencarian “hipster revival” pasca-show. Burch, yang mendirikan brandnya pada 2004, terus mendominasi ready-to-wear Amerika dengan penjualan tahunan US$1,5 miliar (2024). Selain itu, tren hipster ini selaras dengan gelombang nostalgia 2000-an di koleksi Gucci dan Prada. Harper’s Bazaar memuji pendekatan Burch sebagai “jembatan antara masa lalu dan masa depan.” Akibatnya, koleksi ini berpotensi meningkatkan penjualan aksesoris hingga 30% pada musim semi 2026.

Penutup

Tory Burch menghidupkan kembali tren hipster melalui koleksi Spring/Summer 2026 dengan tailoring inovatif, material distressed, dan detail personal yang memikat. Dari celana rendah pinggul hingga aksesoris ikonik, Burch merayakan wanita modern yang penuh nuansa. Ke depan, tren hipster ini kemungkinan semakin populer, terutama di kalangan Gen Z yang menyukai nostalgia. Seperti kata Burch, “Fashion adalah tentang perpaduan tak terduga.” Jadi, siapkah Anda mengadopsi tren hipster untuk gaya 2026?

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %